Berdasarkan pengalaman di
lapangan, capaian angka produksi lele sangkuriang relatif lebih tinggi di
bandingkan dengan capaian produksi lele dumbo biasa, baik di tingkat pembenihan
maupun pembesaran. Sebagai contoh, umumnya pemberian pakan sebanyak 1 ton untuk
membesarkan benih lele dumbo sebanyak 10.000 ekor hanya menghasilkan lele
konsumsi sekitar 7 – 8 kuintal. Sementara itu pada lele sangkuriang, pemberian pakan
dengan kuantitas dan kualitas yang setara untuk jumlah benih yang sama mampu
menghasilkan lele konsumsi sekitar 1 – 1,4 ton. Dengan kata lain, berdasarkan
fakta tersebut, Food Conversion Rate
( FCR ) lele sangkuriang lebih rendah dari pada FCR lele dumbo biasa. FCR
adalah perbandingan antara jumlah pakan yang di berikan dengan pertambahan
bobot ikan selama masa pemeliharaan hingga saat panen tiba.
2. Panen
Lebih Cepat
Cepatnya laju pertumbuhan lele
sangkuriang berdampak pada cepatnya siklus panen. Sebagai gambaran perkembangan
lele sangkuriang di tingkat benih dari ukuran 2 – 3 cm untuk mencapai ukuran 5 –
6 cm hanya membutuhkan waktu pemeliharaan sekitar 20 – 25 hari, sementara itu
untuk lele dumbo umumnya membutuhkan waktu lebih lama sekitar 30 – 40 hari. Di
tingkat pembesaran, dengan asumsi menggunakan benih ukuran 5 – 6 cm lele
sangkuriang ukuran konsumsi bisa di panen sekitar 50 – 60 hari sejak di tebar.
Pada suhu yang lebih tinggi misalnya di daerah yang bertemperatur 35 - 38º C,
panen lele sangkuriang ukuran konsumsi bisa lebih cepat yakni sekitar 45 hari.
3. Lebih
Tahan Terhadap Penyakit
Semua jenis lele di persenjatai
dengan lendir yang melapisi kulitnya, tak terkecuali lele sangkuriang. Lendir
ini berguna untuk melindungi kulit atau tubuh lele, terutama untuk menangkal
serangan penyakit. Karena itu, hindari perlakuan terhadap lele yang dapat
mereduksi atau mengikis lendir di kulit lele.
4. Kualitas
Daging Lebih Unggul
Daging lele sangkuriang lebih
unggul di bandingkan dengan daging lele dumbo biasa. Keunggulan ini terbukti
dari tekstur daging yang lebih padat. Selain itu, daging lele sangkuriang lebih
minim kandungan lemaknya, lebih renyah, lebih gurih, dan tidak berbau lumpur.
5. Lebih
Tahan Banting
Sama seperti lele pada umumnya,
lele sangkuriang termasuk ikan yang tahan banting. Untuk dapat bertahan hidup,
lele sangkuriang tidak memerlukan kondisi atau persyaratan air yang khusus
seperti pada ikan air tawar lainnya. Demikian juga dengan lele sangkuriang.
Karena kemampuan tersebut lele sangat mungkin di pelihara di dalam wadah
budidaya dengan kondisi air kritis, misalnya di bak comberan. Selain itu, lele
bisa di budidayakan di dalam pilihan wadah yang beragam. Misalnya, menggunakan
kolam terpal, drum atau wadah alternatif lainnya.
6. Teknik
Pemeliharaan Lebih Mudah
Keunggulan – keunggulan lele
sangkuriang seperti lebih tahan terhadap penyakit dan lebih tahan banting,
tentunya akan lebih memudahkan pemeliharaan ikan ini. Dalam hal pergantian air
tak harus sesering jika membudidayakan ikan bersisik. Bahkan di sarankan untuk
tidak mengganti air kolam sama sekali selama masa pemeliharaan lele
sangkuriang. Pasalnya, penggantian air akan mengubah kualitas air ideal bagi
lele sangkuriang.
7. Bisa
Dibudidayakan di Lahan Sempit
Tingkat keberhasilan budi daya
dengan memanfaatkan lahan alternatif ternyata cukup bisa di andalkan. Angka
produksi pun tak kalah tinggi dengan pemeliharaan lele sangkuriang di lahan konvensional.
Umumnya, jenis kolam yang di gunakan di lahan alternatif seperti di kemukakan
adalah kolam terpal.
8. Benih
Mudah Diperoleh
Memang keberadaan pembudidaya yang khusus
membenihkan lele sangkuriang tidak merata di seluruh wilayah Indonesia. Namun
dengan kemajuan teknologi informasi, tidak terlalu sulit untk memperoleh benih
lele sangkuriang. Cukup mengetahui nomor kontak penyedia benih lele
sangkuriang, peminat budidaya ikan berkumis ini sudah bisa melakukan pemesanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar